
Renungan Bagi Yang Merasa Sayang Pada Diri Sendiri.
Aisyah radhiallahu 'anha mengisahkan:
مَا خُيِّرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ أَمْرَيْنِ إِلَّا اخْتَارَ أَيْسَرَهُمَا مَا لَمْ يَأْثَمْ، فَإِذَا كَانَ الإِثْمُ كَانَ أَبْعَدَهُمَا مِنْهُ، وَاللَّهِ مَا انْتَقَمَ لِنَفْسِهِ فِي شَيْءٍ يُؤْتَى إِلَيْهِ قَطُّ، حَتَّى تُنْتَهَكَ حُرُمَاتُ اللَّهِ، فَيَنْتَقِمُ لِلَّهِ»
Tidaklah Nabi shallallahu alaihi wa sallam dihadapkan kepada dua pilihan, kecuali beliau memilih yang termudah dari keduanya selama tidak berdosa.
Namun bila suatu pilihan itu berdosa ( melanggar agama) maka pilihan itu paling beliau jauhi.
Sungguh demi Allah, beliau tidak pernah membalas dendam karena suatu tindakan yang menimpa pribadi beliau. Kecuali bila batasan-batasan Allah dilanggar/dinodai, maka beliau pastilah segera bangkit menuntut balaskan ( menegakkan) hukum Allah ( Muttafaqun alaih)
Memudahkan urusan orang lain, terlebih bila anda seorang pemangku kekuasaan atau wewenang adalah satu hal yang terpuji. Dan menyusahkan orang lain tentunya sangat tercela, terlebih bila anda berkuasa untuk menjadikannya mudah.
Camkan, apa yang akan menimpa anda bila anda menyebabkan urusan orang lain menjadi susah. rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berdoa:
اللهُمَّ، مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِمْ، فَاشْقُقْ عَلَيْهِ، وَمَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَرَفَقَ بِهِمْ، فَارْفُقْ بِهِ
Ya Allah, barang siapa menanggung suatu urusan umatku, lalu ia menjadikan mereka mengalami kesusahan, maka timpakan kesusahan kepadanya.
Dan barang siapa menanggung sebagian urusan ummatku, lalu ia bersikap lembut kepada mereka, maka jadikanlah setiap urusannya menjadi lembut. ( Muslim)
= Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri =
No comments:
Post a Comment